Pada tanggal 8 Januari 2018, TechCrunch melaporkan bahwa beberapa sumber yang tidak disebutkan namanya telah mengkonfirmasi berita tersebut dan mengutip sebuah surat kabar rahasia Telegram. Menurut TechCrunch, "potensi kripto di dalam aplikasi pesan yang diadopsi secara luas sangat besar."
Tentu saja, ringkasan eksekutif yang bocor dari kertas putih sekarang tersedia. Dokumen tersebut telah dibagi oleh Cryptovest, dan keasliannya telah dikonfirmasi secara independen oleh TNW. Ringkasan eksekutif 23 halaman sering mengacu pada kertas putih teknis yang belum pernah dirilis yang menurut TechCrunch memiliki 132 halaman.
"Makalah ini menguraikan visi untuk kripto yang baru dan ekosistem yang mampu memenuhi Kebutuhan ratusan juta konsumen, termasuk 200 juta pengguna Telegram, "tulis whitepaper tersebut. " dan akan Launching pada tahun 2018, cryptocurrency ini akan didasarkan pada sistem bukti-of-saham multi-blockchain - TON (Telegram Open Network, setelah 2021 The Open Network) - dirancang untuk menjadi tuan rumah generasi baru kripto dan aplikasi terdesentralisasi."
Penskalaan dan Adopsi Menurut Telegram, sementara cryptocurrency dan teknologi berbasis blockchain lainnya berpotensi membuat dunia lebih aman dan memiliki pemerintahan sendiri, tidak ada uang yang didukung oleh konsensus yang mampu menarik pasar massal dan mencapai adopsi secara mainstream. Terlepas dari kegunaan Bitcoin dan Ethereum, "tidak ada cryptocurrency standar saat ini yang digunakan untuk pertukaran nilai reguler dalam kehidupan sehari-hari orang biasa." Inilah yang ingin diubah oleh proyek TON. Menurut Telegram, dunia membutuhkan "pendatang desentralisasi elektronik untuk uang sehari-hari - sebuah kripto yang benar-benar pasar massal."