Harga Bitcoin di 2018 Ditaksir Mencapai Rp.814 Juta!!!


Jakarta - Lonjakan harga Bitcoin yang signifikan sepanjang 2017 diprediksi akan semakin tak terbendung pada tahun 2018 ini. Malah diperkirakan bisa mencapai Rp 814 juta.

Tahun 2017 seakan menjadi masa pembuktian bagi Bitcoin sebagai cryptocurrency yang paling diperhitungkan. Salah satu klimaksnya terjadi saat mata uang digital tersebut behasil catatan dengan nilai Rp 19.796 (Rp 268 Juta) pada 17 Desember lalu.Para ahli pun memprediksi dengan hal tersebut, Bitcoin mencoba mencatatkan nilai yang lebih tinggi lagi tahun depan.

"Bitcoin bisa mencapai USD 60 Ribu (Rp 814 Juta) pada Desember 2018," kata Mike Dumont, Senior Editor Bitcoin.com, seperti detikINET dari Futurisme pada Minggu (31/12/2017).Hal senada juga oleh Mohammad Tayeb selaku COO Medicalchain, sebuah platform penyedia layanan medis berbasis blockchain.

"Bitcoin bisa menyentuh angka Rp 50 Ribu (Rp 678 Juta) tahun depan, bahkan lebih. Saya pikir akan sedikit lebih orang yang terkejut terhadap pemberitaan mengenai lonjakan pada Bitcoin," katanya.Prediksi dengan jangka waktu yang lebih panjang dilontarkan oleh Jeremy Epstein, CEO Never Stop Marketing, startup firma pemasaran berdasarkan Blockchain.

"Dengan catatan sepanjang tahun ini, saya tidak akan tekam jika Bitcoin bisa menyentuh angka Rp 250 Ribu (Rp 3,39 Miliar) atau lebih dalam waktu lima tahun. Meski begitu, masih ada kemungkinan 50:50 antara sukses besar atau gagal total," tutur Epeno menjelaskan.

Tak bisa dipungkiri, pertumbuhan Bitcoin pada 2017 memang bisa dibilang fantastis. Ciri begitu, kritik terhadap cryptocurrency ini yang dianalogikan sebagai 'gelembung' (karena terus terbang tinggi namun bisa 'meletus' kapan saja) masih cukup melekat pada mata uang digital tersebut.

Seperti yang diungkapkan oleh Armindo Araújo, Kepala Divisi Finansial dari NATIXIS, bank asal Prancis. "Ya, Bitcoin merupakan 'gelembung'. Permintaan terhadapnya akan terus terus naik dan naik, dan saya cukup penasaran kapan ini akan terjadi," ujarnya.

"Menurut saya, posisi Bitcoin dalam skala ke depan akan ditentukan oleh regulasi dan penerapannya di pasar global," kata Araújo menambahkan. Menariknya, pernyataan itu dibantah oleh Dumont.Ia mengatakan ada beberapa faktor yang membuat Bitcoin sampai 21 juta, pemberitaan media dan minat investor membuat orang-orang akan tetap membelinya, dan kapitalisasinya yang masih sangat kecil.

Epstein juga mengutarakan hal yang serupa. "Kata 'gelembung' hanya digunakan oleh orang-orang yang tidak mengerti Bitcoin itu sendiri," ucapnya.Dumont dan Tayeb pun memiliki pandangan Bitcoin dan mata uang digital lainnya akan terus berkembang di masa yang akan datang.

"Cryptocurrency menjadi meningkat dari bentuk kertas," Dumont berujar."Kita tengah melihat proses desentralisasi terhadap kriptocurrency. Mata uang digital akan terus berkembang pada 2018, sama di tahun 2017 ini," pungkas Tayyeb. (mag / mag)
Sumber : detik.com